Cari tahu tentang semua jurusan kuliah disini

Temukan pengalaman dan jawaban dari Mentor Rencanamu dan pengguna lain

M'Rizal Wrc 
9 tahun yang lalu
Hi M’Rizal, Menurut saya, efek yang paling terasa setelah gagal di SBMPTN pertama adalah gangguan mental. Gangguan mental yang saya maksud disini adalah kita tentunya kecewa, bahkan stress akan kegagalan kita di SBMPTN. Kita juga beranggapan bahwa kita adalah anak yang bodoh sehingga semangat untuk belajar pun kian memudar. Jelas ini adalah suatu miskonsepsi. Pada dasarnya sih, tidak ada orang pintar atau bodoh. Yang ada hanyalah orang rajin atau malas. Kita pasti kecewa karena kita belum berhasil lolos. Namun, kita tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Karena ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi gangguan-gangguan dan mempersiapkan diri, diantaranya : 1. Persiapan Mental Persiapan mental ini sudah saya jelaskan pada pertanyaan Mbak Misclon. Sebagai tambahan, kita dapat melatih mental kita dengan sering berlatih dan mengikuti tryout-tryout, konsultasi kepada keluarga, dan juga berdoa kepada Tuhan :D 2. Persiapan Fisik Selain mental, ada persiapan yang gak kalah penting. Yaa, persiapan tersebut adalah persiapan fisik. Tanpa fisik yang sehat, akan sulit bagi kita untuk belajar dengan baik. Meski kita memiliki waktu satu tahun untuk belajar, namun kita tidak pernah tahu sesulit apakah soal SBMPTN. Oleh karenanya, disarankan untuk mengatur pola hidup yang baik sehingga kita dapat memakai waktu yang ada secara efisien agar hasilnya maksimal :D 3. Persiapan Teknis Semakin cepat kamu mempersiapkan mental dengan ditunjang persiapan fisik, semakin banyak pula waktu yang kamu miliki untuk melakukan persiapan teknis. SBMPTN ibarat medan pertempuran. Untuk memenangkannya, kita harus menyusun strategi yang tepat. Hal ini dapat kamu lakukan dengan memiliih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu. Selain itu, sering berlatih soal dan selalu mengevaluasi diri juga akan mengukur sejauh mana kesiapanmu dalam menghadapi SBMPTN :D Semoga membantu ya Regards
Baca selengkapnya
1 15
Eva Juariah
9 tahun yang lalu
Halo Evi, Dalam memanage waktu mu sebagai mahasiswa, kamu bisa mulai dari membuat jadwal apa yang akan kamu lakukan di luar kelas. Lalu perkirakan alokasi waktu yang kamu perlukan. Pastikan seluruh alokasi waktu mu sesuai dengan prioritas kegiatanmu, misal alokasikan waktu lebih banyak untuk belajar ketimbang bertemu teman untuk sekedar ngobrol di kafe. Ada beberapa cara unik seperti Pomodoro Technique yang membagi waktumu ke blok blok 25 menit diselingi istirahat 5 menit. Supaya pengelolaan waktumu efisien, cara ini juga boleh dicoba :) Gunakan waktu belajarmu dengan baik, dari review materi, mengerjakan tugas, diskusi kelompok, dan lain-lain. Jangan sampai kamu mengerjakan tugas H-1 deadline pengumpulannya. Ya jelas kamu akan kelelahan karena kurang istirahat. Biasakan mencicil tugas yang diberikan sehingga kamu tidak kewalahan nantinya. Jangan lupa biasakan review materi yang telah diajari, persiapkan juga materi selanjutnya agar kamu bisa mengikuti kelas dengan baik. Selain itu kamu tidak akan kesulitan dalam mengulang materi saat akan tes di kemudian hari karena materinya sudah kamu pelajari dengan baik. Masalah organisasi, iya organisasi itu penting. Tapi jangan sampai organisasi menghambat perkuliahanmu, karena organisasi kan tujuannya menjadi wadah pengembangan diri kita bukan menghambat kita. Saya rasa kita cukup dewasa untuk menentukan pilihan sendiri. Jadi intinya adalah pandai-pandai menentukan prioritas. Mana yang harus kamu dahulukan, dahulukan.  Kalau masalah supaya enjoy dan semangat, semuanya harus dimulai dengan kuliah di jurusan yang tepat. Ingatkan dirimu akan passion dan mimpimu, bayangkan kamu lulus dan kemudian membangun mimpimu. Ini akan memberi mu semangat untuk terus maju. Jangan lupa juga kamu bisa minta temanmu menemani belajar jadi kamu ga bosan, karena saat belajar berdua kamu bisa bertukar pikiran dan bahkan mendapat sesuatu yang baru. Memang sih akan berat dengan semua tugas yang ada di pundakmu, tapi dengan sedikit manajemen waktu yang aku jelasin diatas ditambah dorongan dari dirimu sendiri, kamu akan bisa melalui perkuliahan dengan baik :) Salam!
Baca selengkapnya
1 21
Mbak Misclon
9 tahun yang lalu
Hi Mbak Misclon, Menyoal memilih suatu jurusan dengan banyak pesaing memang bukanlah suatu perkara mudah. Jika melalui jalur SNMPTN, nampaknya sih akan sangat sulit untuk tidak “menjatuhkan” teman. Pasalnya, dalam tahun-tahun terakhir, kuota SNMPTN telah menurun, maka kebanyakan peserta cenderung “memikirkan dirinya sendiri” supaya bisa lolos. Namun, jika kamu tidak ingin “menjatuhkan” teman, hal yang dapat kamu dan teman kamu lakukan ialah mencoba untuk belajar bersama agar memperoleh nilai yang baik. Dengan demikian, kalian berdua memiliki peluang untuk lolos di jurusan yang sama. Selain itu perhatikan juga beberapa faktor, seperti prestasi alumni, jumlah kuota, rasio peserta yang lolos terhadap jumlah peminat, dan lain-lain :)  Akan tetapi, sekali lagi, SNMPTN bersifat unpredictable. Ada banyak aspek yang diperhatikan. Hanya Tuhan dan panitia yang tahu bagaimana proses penyeleksiannya. Tidak heran sih bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk lolos melalui jalur ini :D Oleh karena itu, akan lebih baik jika kamu dan temanmu sama-sama berjuang melalui jalur SBMPTN atau Ujian Mandiri (UM). Jalur yang terbilang cukup sulit ini justru merupakan jalur yang paling adil. Kenapa? Kita tahu, akhir-akhir ini SBMPTN dan UM memiliki kuota yang lebih besar ketimbang SNMPTN. Otomatis kamu dan temanmu mempunyai kesempatan emas untuk memantaskan diri bahwa kalian berdua memang layak lolos melalui kedua jalur tersebut. Tentu saja, tidak ada cara lain selain belajar dan berdoa. SBMPTN dan UM adalah medan pertempuran yang sesungguhnya. Kalian dapat mulai belajar sejak dini agar dapat menaklukkannya. Namun, perlu dicatat, baik SNMPTN, SBMPTN maupun UM ketiganya adalah proses seleksi. Sudah sewajarnya akan ada banyak peserta yang gugur. Karenanya, yang bisa kalian perbuat adalah memberikan yang terbaik dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Jadi, jangan lupa berdoa juga yaa :D Semoga membantu ya Regards
Baca selengkapnya
1 25
Ananda Vickry Pratama
9 tahun yang lalu
Halo Vickry, Saya akan memulai dengan memaparkan fakta bahwa walaupun tidak kuliah, bukan berarti anda tidak sukses. Dan hal yang sama berlaku untuk kalau anda kuliah anda belum tentu tidak sukses. Tapi ada beberapa hal yang buat saya menjadi kunci penting kenapa kita harus kuliah. 1. Investation on Ourselves Kuliah pada dasarnya membuka kesempatan kesempatan baru untuk kita lebih banyak mengeksplorasi diri. Kita bisa menemukan passion baru, menemukan goals/tujuan baru, bonding dan networking, menambah wawasan diri dan skills, dan lain-lain. Wawasan kamu menjadi semakin luas dan kamu akan belajar terbuka dengan berbagai macam ide. Ini terjadi karena pada dasarnya saat kuliah kamu bisa mengeksplorasi berbagai pilihan jurusan, fokus pada salah satunya, dan pada akhirnya diperlengkapi dengan baik. Dengan catatan kamu kuliah serius ya.  Hal ini bisa menjadi sarana penting nanti. Gak cuma untuk perkembangan diri kamu tapi ke dunia kerja. Kamu bakal dipermudah dengan begitu banyak skills. Pew Research Center pada tahun 2015 kemarin juga mengeluarkan laporan bahwa 44% narasumber pencari kerja bilang koneksi/relationship -Keluarga, teman, dll.- itu sangat penting, koneksi ini bisa kamu dapatin kalau kamu kuliah nanti. Nah, ini lah yang aku sebut investment. Karena mungkin efeknya ga bisa diliat langsung pas kamu masuk kuliah tapi butuh beberapa waktu untuk nanti bisa dirasakan. 2. Belajar Mandiri Kalau ini sih memang ga lewat kuliah juga bisa. Tapi, dengan berkuliah kamu bener bener belajar untuk bergantung dengan dirimu sendiri. Dari susun jadwal, kerjain tugas, sampai ke hal hal besar seperti pembagian waktu untuk kegiatan non akademis. Dijamin, kalau kuliahnya bener, pas keluar udah mandiri dan tahan banting. 3. Stabilitas di dalam pekerjaan Memang dalam hal pekerjaan, gelar tinggi ga menjamin kamu langsung dapat bekerja. Tapi, 1 hal nih. Di Amerika, rate of unemployment itu 2,8% untuk lulusan dengan gelar sarjana. Tapi untuk yang tanpa gelar 5,4%. Memang sih keliatannya kecil, tapi lihat, tanpa gelar, kamu akan lebih susah mencari pekerjaan. Ini baru di Amerika, belum di negara berkembang yang notabene angka pengangguran tinggi. Dengan kemungkinan kamu bersaing dengan orang bergelar, tentunya akan baik juga kalau kamu punya gelar. :) 4. Pengalaman unik Bayangkan nanti kalau kamu lulus dari universitas dan berkeluarga, perkuliahanmu bisa jadi kisah unik untuk anak anakmu. Mereka juga bisa termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Apalagi kuliah kan bisa jadi sarana kamu menggapai mimpimu. :) 5. Yang terakhir, bisa saja loh kamu ketemu pujaan hatimu di kuliah haha. :D (yang ini diabaikan boleh) Terakhir, beneran kok ini terakhir. Untuk penutup, quotes dari Malala Yousafzai.  'Let's pick up our books and our pens. They are our most powerful weapon. One child, one teacher, one book, and one pen can change the world.' Salam!
Baca selengkapnya
1 23
Zahra Hanifah
9 tahun yang lalu
Halo Zahra, Kuliah itu gak cuman di PTN kok. PTN pun belum tentu menjanjikan kamu dapat kerja. Banyak tuh buktinya yang lulus dari PTS dan sukses. Kenapa sih? Karena pada dasarnya dalam mencari kerja, bukan universitas kamu yang jadi patokan utama penilaian. Tapi, attitude, skills, pengalaman, dan berbagai macam variabel lainnya. Walau beda status, menurut saya, dimanapun kamu nanti kuliah, asal kamu kuliah dengan baik dan sungguh sungguh, saya rasa kamu bisa kok bersaing di dunia kerja.聽:D Salam!
Baca selengkapnya
1 308
Azam Zulfikar 
9 tahun yang lalu
Halo Azam, Untuk penjelasan kenapa kuliah itu penting, bisa diliat di komentar Vickry ya. Untuk meringkas saja, kuliah itu bentuk investment khusus yang efeknya akan kerasa nanti. Koneksi, skill, dan kemandirian adalah beberapa contoh keuntungan kamu kalau kamu kuliah. Sekali lagi itu adalah pilihan, untuk bekerja atau berkuliah. Tapi jika saya diberi pilihan, saya akan berkuliah :D Salam!
Baca selengkapnya
2 20
Antares Daffa
9 tahun yang lalu
Halo Antares, Tentu ada! Dimanapun kamu kuliah, berbagai macam beasiswa itu tersedia. Jadi ketika kuliah dan sudah dapat universitas, jangan takut soal biaya. Asal kamu rajin cari informasi, banyak kok sumber dana buat kamu :) Salam!
Baca selengkapnya
1 20
Ahnaf Zulfikar Firdaus
9 tahun yang lalu
kalau kamu merasa bahwa hal itu sangat bertentangan dengan keinginanmu dan kamu tidak punya semangat untuk menjalaninya, aku lebih meyarankan untuk tetap berusaha memperjuangkan jurusan yang kamu inginkan lalu coba kita diskusikan lagi dengan orang tuamu. Berikan pandanganmu tentang jurusan yang kamu inginkan. Boleh jadi mereka tidak mengizinkanmu karena mereka belum paham betul tentang jurusan yang kamu inginkan. Dalam hal ini kamu juga harus menjelaskan dengan percaya diri dan meyakinkan karena kamu harus bertanggung jawab terhadap pilihanmu. Ajak baik baik keluargamu saat diskusi, kasih tau timeline perjuangan kamu, program apa yang nanti akan diikuti. Kalau kamu sungguh-sungguh terhadap pilihanmu pasti lambat laun kamu bisa membuktikan bahwa apa yang kamu katakan itu benar dan keren XD  Namun jika kamu sudah memutuskan untuk menerima saran orang tuamu, jangan patah semangat. Tentu kita bisa sukses! Kamu bangun sendiri saja pintu kesuksesan lain menuju mimpimu itu, ga mesti lewat jurusan yang kamu inginkan. Ketika kuliah nanti kamu bisa mengembangkan minat kamu di unit kegiatan mahasiswa walau kamu bukan dari jurusan yang bersangkutan (misalnya ga cuma anak DKV atau Ilmu Komunikasi yang bisa buat film pendek, lewat UKM, anak teknik juga bisa) Atau pergunakan kesempatan didepan matamu sebaik mungkin lewat jurusan X yang dipilihkan orang tuamu. Sehingga kamu bisa mengkombinasikan disiplin ilmu yang kamu pelajari sekarang untuk menyokong mimpimu menjadi nyata atau kesuksesan yang kamu maksud itu. Semoga jawabannya berkenan ya!
Baca selengkapnya
2 49
Eva Juariah
9 tahun yang lalu
Banyak temen-temenku yang memilih untuk gap year lalu mengisi waktunya dengan menjadi relawan, ikut komunitas-komunitas kreatif, ikut les non akademik, belajar bahasa baru, travel, bekerja, dll. Kalau kamu melakukan hal ini menurutku itu persiapan yang bagus banget buat masuk kuliah. Karena manfaatnya akan terasa sekali ketika kuliah.  Contohnya temenku, dia gap year lalu ikut kelas speaking dan broadcasting school. Satu tahun kemudian dia mengambil jurusan ilmu komunikasi. Akibatnya, ia sekarang melewati praktek-praktek di kelasnya dengan mudah dan luwes, bahkan sambil kuliah, ia sudah diterima menjadi penyiar radio dan mendapatkan fee.  Jadi menyiapkan skill yang sesuai dengan kebutuhan di jurusan yang akan diambil merupakan persiapan yang tepat menurutku. Oya, tambahan info, kadang ada komunitas-komunitas yang kamu ikuti saat gap year memberikan beasiswa loh.
Baca selengkapnya
2 24
Mbak Misclon
9 tahun yang lalu
Hi Mbak Misclon, saya Rizky dari Youthmanual. Saya coba bantu jawab ya. Mungkin jawabannya nggak terlalu objective karena: 1.) Saya nggak tau kenapa kamu pengen banget ambil jurusan X. Apakah karena jurusan X terlihat keren, lagi ngetrend dikalangan temen2, atau kamu dapet info jurusan X itu gampang belajarnya dan lulusannya cepet dapet kerja (miskonsepsi dan salah kaprah yang paling banyak terjadi). Mudah2an keinginan kamu untuk ambil jurusan X adalah hasil proses penentuan yang panjang dan atas dasar refleksi, explorasi diri. Bukan berdasarkan hal2 yg saya sebutkan diatas. 2.) Menemukan bakat dan minat adalah sebuah proses yang berjalan terus menerus, dan kamu akhirnya akan menemukan bakat dan minat kamu setelah kamu melakukan explorasi diri. Makanya di Youthmanual kita ingin menitik beratkan anak muda untuk explorasi diri, coba hal-hal baru, ambil kelas2 yang belum pernah kamu ambil sehingga kamu tau suka enggak nya dan bisa mempersempit opsi kamu sehingga paling nggak kamu bakal tau pelajaran apa/hal2 apa yang menarik buat kamu dan cari jurusan yang relevan. Kenapa kamu harus milih jurusan yang sesuai dengan minat/bakat kamu? Milih jurusan dan berkarir di bidang yang kamu minati membuat kamu lebih unggul di berbagai hal. Dalam karir dan pekerjaan, orang yang passionate di satu bidang akan lebih semangat, tekun, lebih produktif sehingga lebih unggul dibanding orang2 yang gak punya passion. Orang yang produktif tentunya sangat valuable buat perusahaan/instansi dimana dia bekerja, dan tentunya karir nya lebih cepet bagus, cepet naik, seiring dengan kompensasi/gaji yang didapat. Orang2 yang sukses dan karir nya bagus (dalam bidang apapun) hampir dipastikan orang yang produktif dan bekerja sesuai dengan passion. Panjang ya, makanya penting banget utk eksplorasi minat/bakat dari awal.
Baca selengkapnya
1 31
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1