Cari tahu tentang semua jurusan kuliah disini

Temukan pengalaman dan jawaban dari Mentor Rencanamu dan pengguna lain


7 tahun yang lalu

Hai Hanan,

Apakah berkarya di bidang dirgantara ataupun melanjutkan cita-cita Pak Habibie harus dengan menjadi teknisi pesawat? Pernah terpikir profesi lain yang juga berkontribusi besar di bidang kerdigantaraan Indonesia? Bidang dirgantara itu isinya engga hanya teknisi pesawat lho. Coba deh cek di https://www.youthmanual.com/profesi/transportasi-distribusi-dan-logistik .

Pernah terpikir gak apabila menekuni jurusan kamu sekarang dan bekerja sama dengan teman kamu yang kuliah teknik, kalian bisa saja menemukan bahan bakar pesawat yang baru dan lebih hemat? Minat kamu ke dirgantara engga harus dipelajari di formal perkuliahan kok. Tes apakah kamu benar-benar ingin menceburkan diri ke bidang ini dengan ikutan komunitas kedirgantaraan, mengobrol dengan orang-orang yg bekerja di bidang tersebut, dll. Karena bidang dirgantara butuh minat yang besar di Kerja Lapangan, dan profil kamu belum menunjukkan minat yang begitu besar di Kerja Lapangan.

Terlepas dari dunia dirgantara, kamu engga perlu merasa kecil hati apabila ternyata kamu paling tua di antara teman-teman yang lain. Ilmu itu engga ada batas kadaluarsanya kok. Justru sepanjang hidup, kita harus terus belajar.

Happy exploring!

Baca selengkapnya
1 17

7 tahun yang lalu

Halo Clarisa,

Seluruh asesmen di Youthmanual termasuk asesmen kemampuan dapat kamu kerjakan ulang 1 tahun setelah kamu selesai mengerjakan asesmen tersebut. Tujuannya supaya kamu bisa melihat apa ada perubahan atau perkembangan dari kemampuan kamu setelah 1 tahun belajar dan mengembangkan diri. Jika jeda waktu pengulangan asesmen terlalu singkat, misalnya hanya 1 bulan, perubahan hasil pada asesmen bisa terjadi bukan karena pengembangan diri tapi bisa disebabkan karena kamu sudah menghapal atau mempelajari pertanyaan di dalam asesmen sehingga tidak kemampuan kamu yang sebenarnya tidak terukur.

Semoga penjelasannya membantu ya :)

Salam,

Nanda

Baca selengkapnya
2 14

7 tahun yang lalu

Hai Auliya,

Jurusan yang paling baik adalah jurusan yang paling sesuai dengan minat kemampuan dan cita-cita kamu selepas kuliah nanti. Sekarang pertanyaannya adalah: apakah kamu sudah tau mau bekerja apa setelah lulus kuliah?
Ketahui dulu apa cita-cita kamu, lalu pilihlah jurusan dan kegiatan yang bisa mendukung kamu mencapai cita-cita kamu.

Sekarang mungkin kamu makin bingung setelah melihat rekomendasi jurusan. Tenang aja, engga usah terburu-buru. Ambil waktu untuk kepo lebih dalam tentang jurusan-jurusan tersebut. Baca baik-baik dan tanyakan ke diri kamu, apakah prospek kerjanya sesuai dengan cita-citaku? Apakah mata kuliahnya sesuai dengan yang aku butuhkan? Jangan lupa baca juga cerita dari kakak mahasiswanya yaa. Setelah itu, mulailah berdiskusi dengan orang tua dan guru BK mengenai hasil kepo kamu.

Berikut beberapa artikel yang menarik buat kamu baca:

https://www.youthmanual.com/post/persiapan-kuliah-101

Happy exploring!

Baca selengkapnya
1 18

7 tahun yang lalu

Hai Alifiya,

Menjadi mahasiswa STAN berarti kamu harus kuat berhadapan dengan matematika setiap hari. Karena memang lulusanya diharapkan dapat langsung bekerja di bidang perpajakan di lembaga pemerintah. Apakah benar ini sesuai dengan cita-cita kamu?

Menurut saya, tes kuliah jangan hanya dijadikan coba-coba. Ikuti tes yang jurusannya benar-benar kamu inginkan dan sesuai dengan minat kemampuan kamu. Sehingga saat mengerjakan maupun saat diterima sebagai mahasiswa, kamu dapat melakukannya dengan maksimal.

Berikut beberapa artikel yang sudah kita kurasi untuk jadi referensi kamu yaa:

https://www.youthmanual.com/post/persiapan-kuliah-101/persiapan-kuliah-dari-bangku-sekolah/kapan-saat-yang-tepat-untuk-merencanakan-kuliah

https://www.youthmanual.com/post/persiapan-kuliah-101/panduan-memilih-kampus/mengenal-jenis-jenis-pendidikan-tinggi-dan-perguruan-tinggi-di-indonesia

https://www.youthmanual.com/post/persiapan-kuliah-101/persiapan-masuk-perguruan-tinggi-kedinasan/mitos-dan-fakta-seputar-perguruan-tinggi-kedinasan

Happy exploring!

Baca selengkapnya
1 16

7 tahun yang lalu

Halo Najma,

memilih jurusan memang disarankan sesuai dengan minat dan kemampuan kita. Mengapa? Karena kuliah itu mengarahkan seseorang menjadi spesialis di suatu bidang. Durasi kuliah yang engga sebentar (minimal 3.5 thn) juga akan lebih mudah dijalani apabila kamu memang punya minat dan mampu di bidang tersebut.

Apabila kamu terlanjur 'salah jurusan', pilihannya engga hanya pindah jurusan kok. Ketahui lebih dalam apa yang membuat kamu merasa salah jurusan. Jika dalam hal ini adalah kemampuan kamu yang kurang, sebaiknya kamu mulai nih menyiapkan rencana bagaimana meningkatkan kemampuan kamu. Jika ternyata di tengah jalan kamu kurang berminat, kamu bisa kok eksplor hal lain dengan ikutan berbagai aktivitas di luar perkuliahan. Tapi jangan sampai kuliah kamu terbengkalai yaa.

Jika keadaannya pada saat ini kamu merasa ragu dengan jurusan pilihan kamu, saya sangat menyarankan untuk mengenal diri kamu lagi. Cari tahu apa yang kamu cita-citakan. Engga usah terburu-buru. Daripada kamu buru-buru dan mementingkan 'yang penting kuliah' sampai mengorbankan berada di jurusan yang engga cocok dengan kamu; malah waktu biaya tenaga yang terbuang akan lebih banyak.

Berikut beberapa artikel yang sudah kita kurasi untuk jadi referensi kamu:

https://www.youthmanual.com/post/persiapan-kuliah-101/persiapan-kuliah-dari-bangku-sekolah/kapan-saat-yang-tepat-untuk-merencanakan-kuliah

https://www.youthmanual.com/post/gap-year-101/panduan-lengkap-untuk-kamu-yang-ingin-mengambil-gap-year/pertimbangan-untuk-mengambil-gap-year

Selamat berefleksi diri yaa!

Baca selengkapnya
1 19

7 tahun yang lalu

Hai Muhammad Irfan,

Asesmen yang kamu ikuti di Youthmanual merupakan modul psikologi yang dirumuskan untuk melihat kecenderungan psikologis seseorang. Walaupun tes kepribadian serta minat bakat tersebut terpercaya, namun bukan berarti wajib mengikuti apapun jurusan yang tertera pada hasilnya, lho. Namanya juga rekomendasi. Idealnya, hasil tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan kamu dan bisa didiskusikan bareng orangtua, mentor, atau guru BK. Jangan salah, rekomendasi program studi kuliah (dan karier) akan sangat membantu, bahkan penting, dalam pertimbangan dan proses memilih jurusan, lho. Tapi ingat: hasil rekomendasi jurusan BUKAN “resep” yang harus langsung diikuti.

Berikut beberapa artikel yang bisa kamu baca dan diskusikan bareng ortu ataupun guru BK:

https://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/sebelum-menentukan-jurusan-kuliah-tanyakan-dulu-8-pertanyaan-ini-ke-dirimu-sendiri

https://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/9-langkah-penting-yang-harus-kamu-lakukan-untuk-menentukan-jurusan-kuliah

Happy exploring!

Baca selengkapnya
1 20

7 tahun yang lalu

Hai Dhini,

Melihat profil kamu, sepertinya kamu suka dengan kegiatan menganalisis dan tipe pekerjaan yang teratur. Mungkin jurusan seperti psikologi, akuntansi sesuai dengan diri kamu. Yuk coba browsing lagi berbagai jurusan di www.youthmanual.com/eksplorasi .
Cari tahu seluruh mata kuliah dan prospek kerjanya, dan tanyakan lagi ke diri kamu apakah sesuai dengan cita-cita kamu?

Baca juga artikel yang ada di sini yaa:
https://www.youthmanual.com/post/persiapan-kuliah-101  

Happy exploring!

Baca selengkapnya
1 16

7 tahun yang lalu

Hai Nadya,

Ada beberapa penyebab hasil tes dirasa tidak sesuai dengan diri kita.
1. Kondisi yang kurang kondusif ketika pengerjaan tes, seperti misalnya kelelahan, mengantuk, kelaparan, banyak distraksi, dan lain-lain.
2. Belum sepenuhnya memahami diri sendiri. Minat rendah bukan berarti engga suka, siapa tahu kita malah belum pernah eksplorasi lebih jauh di bidang minat tersebut.

Ketika berbicara mengenai memilih jurusan, memang sebaiknya berdasarkan apa yang menjadi minat DAN kemampuan kita. Selain itu, sesuaikan juga dengan cita-cita kamu di masa depan nanti. Misalnya kamu ingin jadi psikolog, engga mungkin dong kalau engga kuliah psikologi?

Asesmen psikologi tidak seperti resep dokter yang harus diikuti 100%. Setelah mendapat hasil asesmen psikologi, perlu diadakan diskusi lanjutan dengan orang tua dan guru kamu. Begitupun dengan mengeksplorasi berbagai rekomendasi jurusan yang diberikan. Kamu bisa cek di sini nih: www.youthmanual.com/eksplorasi .

Happy exploring!

Baca selengkapnya
1 131

7 tahun yang lalu

Hai Daniel,

kalau kamu sudah ikutan semua asesmen di Youthmanual, pasti kamu sudah mengantongi berbagai program studi yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu saat ini, dong, ya.

Wajar aja kalau kamu masih galau ketika dihadapkan dengan banyak pilihan. Tapi, soal program studi mana yang paling cocok dengan kamu, semua balik lagi ke dirimu sendiri. Nggak semua orang punya alasan dan latar belakang yang sama ketika memilih program studi kuliah. Menurut saya, yang paling penting, selain sesuai dengan minat dan kemampuanmu, pilihlan program studi yang bisa menjembatanimu dengan cita-cita kamu di masa depan.

Baca tips memilih program studi kuliah yang kamu banget di sini.

https://www.youthmanual.com/post/persiapan-kuliah-101/persiapan-kuliah-dari-bangku-sekolah/panduan-memilih-program-studi-kuliah

Semoga membantu!

Baca selengkapnya
1 11

7 tahun yang lalu

Halo Vivi,

Wow keren banget cita-cita kamu! Indonesia memang butuh banyak tenaga hukum yang mumpuni.
Menjawab pertanyaan kamu apakah psikologi dibutuhkan dalam bidang hukum? Tentu, namun biasanya untuk menjadi acuan dalam menilai perilaku hakim dalam mengambil keputusan.

Untuk menjadi Hakim sendiri ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti:

Syarat-syarat menjadi hakim pada pengadilan negeri dan hakim pada pengadilan tinggi ada pada pasal 14 ayat (1) Undang-Undang No. 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, yaitu:

 

a)     warga negara Indonesia;

b)     bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c)     setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

d)     sarjana hukum;

e)     lulus pendidikan hakim;

f)       mampu secara rohani dan jasmani untuk menjalankan tugas dan kewajiban;

g)     berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela;

h)     berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling tinggi 40 (empat puluh) tahun;

i)        tidak pernah dijatuhi pidana penjara karena melakukan kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

 

Jadi, salah satu syarat untuk dapat menjadi hakim seseorang harus lulus pendidikan hakim. Pendidikan hakim ini diselenggarakan oleh Mahkamah Agung.

Dapat disimpulkan jika ingin menjadi hakim atau pengacara, memang sebaiknya melanjutkan kuliah di jurusan Hukum. Kecuali memang fokus kamu pada perilaku penegak hukum, maka lebih pas masuk ke jurusan psikologi.

Berikut beberapa sumber yang bisa kamu baca:
https://www.youthmanual.com/profesi/hukum-dan-kriminalitas/hakim

Selamat merancang masa depan!
Baca selengkapnya
1 28
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1